Kekalahan Barca Mengancam Spanyol
afp/franck fife
Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente Del Bosque.
Artikel Terkait:
Spanyol Direcoki Cedera Pemain Kunci
Spanyol Tak Lebih Baik dari Argentina
Spanyol Takkan Ubah Gaya Main
JUMAT, 30/4/2010 | 23:18 WIB
MADRID, KOMPAS.com - Kekalahan Barcelona di Liga Champions menjadi pertanda buruk bagi Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque. Del Bosque khawatir gaya permainan Spanyol "terbaca" lawan di Piala Dunia 2010.
Barcelona tersingkir dari turnamen Eropa setelah melawan Inter Milan di semifinal. Pada leg kedua Rabu (28/4/2010) lalu, Barca mendominasi permainan dan menguasai 75 persen alur bola. Namun, hingga 90 menit, Blaugrana hanya dapat mencetak satu gol sehingga kalah agregat 2-3 dari Inter.
"Itu cerminan atas apa yang dapat terjadi pada kami dan sepak bola secara keseluruhan. Sebuah tim yang secara teknis superior ... sebuah tim yang sepenuhnya mendominasi situasi, tapi tidak mampu menang," kata Del Bosque kepada Associated Press.
"Saya rasa peringatan ini datang pada waktu yang tepat dan kami tidak bisa menyangkalnya. Dia yang tidak ingin melihat hal ini sama saja hidup di luar realitas," tambahnya.
Ancaman seperti itu juga berlaku bagi "La Furia Roja", yang sebagian besar diisi oleh pemain-pemain Barca seperti Carles Puyol, Gerard Pique, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets. Permainan kedua tim pun hampir sama, yakni memainkan umpan-umpan dengan satu-dua sentuhan.
Nyatanya, permainan seperti itu tak bisa menembus ketatnya pertahanan masif seperti diperagakan oleh Inter. Gaya catenaccio seperti itu biasa dilakukan oleh Italia di masa lampau dan bukan tidak mungkin terulang lagi di Piala Dunia baik oleh Italia maupun tim lain.
"Setiap tim yang bekerja sama dan bermain bersama serta memiliki kekuatan untuk bangkit lewat serangan balik dapat menghancurkan Anda," jelas Del Bosque berkaitan dengan kekalahan Spanyol di Piala Konfederasi 2009 akibat serangan balik Amerika Serikat.
"Dalam sepak bola, Anda tidak dapat bertahan dengan apa yang Anda lakukan kemarin. Anda harus selalu punya niat (untuk maju) dan selalu siap menghadapi kesulitan. Anda sebaiknya tidak mengubah cara dan sikap Anda, tapi ada momen dalam pertandingan di mana Anda harus beradaptasi. Anda harus siap bekerja karena lawan kita akan menyerang kita dengan cara lain," tuturnya.
Di Afrika Selatan nanti, Spanyol menjadi salah satu favorit juara selain Brasil, Inggris, Jerman, dan Argentina. Di penyisihan Grup H, tim "Matador" akan menghadapi Swiss, Honduras, dan Cile.